Okay, judul tulisan ini mungkin terlalu berat, dan akan banyak hal-hal di yang out of topic di tulisan-tulisan berikutnya. Jangan bilang kalau saya tidak kasih tau tentang ini, ya? :p
Iya.. Rasa.. Perasaan.. Apa definisinya? Saya sendiri belum tau pasti. Tapi menurut saya, Rasa, perasaan, atau apapun itu namanya, adalah sesuatu yang tidak bisa ditimbulkan dan dihilangkan dengan sengaja. Menurut saya, rasa dan perasaan itu akan datang dan pergi sesuka hatinya..
Seperti sekarang...
Iya, sekarang... Saya sedang ragu dengan perasaan saya sendiri. Perasaan sendiri. Ragu. Ada yang bisa menjelaskan kenapa hal itu bisa terjadi?
Rasa yang saya maksud disini adalah rasa sayang.. Iya, seumuran saya ini memang sering bermasalah dengan yang satu ini. Saya juga nggak tau kenapa, ternyata saya termasuk pengikut aliran mainstream juga sepertinya. Hehehe..
Seperti umur saya, pemikiran saya tentang rasa ini juga masih muda ternyata. Saya terlalu naif menganggap bahwa rasa itu akan tetap ada dan bertahan sampai saya mati, tidak akan pudar sedikitpun walaupun saya mendapat banyak tamparan-tamparan keras tentang rasa itu. Ternyata saya salah...
Ternyata rasa itu bisa pergi juga...
Cepat atau lambat, rasa yang selalu ada namun tidak pernah dihargai pun akan lelah dan berkurang dengan sendirinya, tapi sampai kapan dia bisa bertahan, tergantung pada kekuatan dari rasa itu sendiri... Dan kebebalan orang yang memiliki rasa itu.. Hehehe
3 tahun. Iya, rasa yang saya punya ini hanya bisa bertahan selama 3 tahun, kurang lebih. Saya bodoh memang, pernah berfikiran bahwa rasa ini akan terus ada, padahal nyatanya sekarang saya sudah hampir tidak merasakan apa-apa.
Sulu saya mikir kalau rasa yang ada ini akan tetap bertahan walaupun terus menerus mendapat hal yang tidak mengenakkan. Selalu berfikir kalau saya ini perempuan yang luar biasa, masih bisa mempertahankan rasa selama ini walaupun banyak rintangannya. Ternyata saya BUKAN perempuan yang istimewa, saya sama aja dengan perempuan lair di luar sana yang juga bisa kehilangan rasa.. :)
Entah.. Mungkin kemarin-kemarin saya masih terlalu buta untuk menyadari semuanya..
Tuhan... Maafkan saya...
Friday, 10 May 2013
Saturday, 4 May 2013
Ulang tahun
Yaa.. Hari ini saya berulang tahun, ke 21 tahun...
Sudah agak tua memang, tapi masih menginginkan hidup dengan gaya seperti remaja? Apa masih pantas?
Selama 21 tahun ini terasa sekali saya belum bisa menjadi apa-apa untuk keluarga,corang tua saya khususnya.
Saya masih menjadi anak bungsu yang manja, selalu cari perhatian, dan selalu menuntut ini itu, dan kadang-kadang ngambek kalau yang diingini tidak bisa dipenuhi.
Kasihan orang tua saya...
Ingin sedikit me-review diri sendiri waktu umur 20 tahun kemarin..
Umur 20 tahun kemarin bagi saya adalah umur yang penuh dengan jatuh bangun.
Pada hari ulang tahun saya yang ke-20 tahun lalu, hari terakhir uts di kampus, saya diberi kejutan oleh teman-teman saya, walaupun gak seberapa, tapi saya bersyukur, karena itu tandanya mereka ingat dan masih sayang sama saya.
Selang seminggu kemudian, saya harus menghadapi kenyataan yang agak pahit karena tepat seminggu setelah ulang tahun ke-20 itu saya divonis mengidap (bukan menderita, karena saya tidak menderita sama sekali) penyakit yang sebenarnya umum, tapi cukup parah.. Awalnya memang agak kaget dan sedih mendengar kalau saya mengidap penyakit itu, karena konsekuensinya cukup berat, tapi saya berfikir, saya masih memiliki seseorang untuk menyemangati saya, setidaknya mengingatkan saya untuk minum obat, tapi ternyata saya salah....
Kurang dari seminggu dari kabar yang agak menyedihkan itu, saya harus menghadapi kenyataan lain tentang orang yang saya harapkan bisa menjadi andalan saya dan menyemangati saya.. Kenyataan ini jauh lebih pahit daripada mengetahui bahwa saya kena penyakit. Kabar ini lebih membuat saya ingin mati dan saya jadi jarang minum obat karenanya.. Saya tidak peduli lagi dengan penyakit saya dan malah berharap penyakit saya semakin parah....
Keadaan di sekitar saya terasa memburuk, jauh lebih buruk dari sebelum-sebelumnya. Saya yang pada dasarnya pemarah, menjadi semakin tempramental. Sering saya marah lalu tiba-tiba menyesal dan menangis sendiri di kamar. Menangis, mengutuk nasib saya yang sepertinya sangat buruk dan sempat mengutuk tuhan karena memberikan hidup yang begitu berat untuk perempuan yang baru memasukki usia 20 tahun seperti saya waktu itu.
Tapi pada saat itu juga saya sadar, kalau hidup tidak selalu berjalan dengan apa yang saya mau. Disitu juga saya sadar bahwa kita tidak boleh selalu mengandalkan orang lain untuk sesuatu yang juga baik untuk diri kita, untuk saya yaitu minum obat. Sejak saat itu saya jadi rajin minum obat tanpa perlu diingatkan orang lain. Karena minum obat itu adalah untuk kebaikancsaya sendiri, bukan orang lain :)
Pada bulan Oktober, lima bulan setelah ulang tahun saya yang ke-20, saya telah bertekad untuk meninggalkan orang yang dulu pernah menjadi harapan saya itu, sudah 2 minggu kami sama sekali tidak melakukan kontak, tapi kontaknya tidak ada yang saya hapus ataupun block. Lalu malam itu dia kembali mengontak saya, dan memelas... Saya tidak tega dan menyambut dia kembali dengantangan terbuka, padahal teman-teman saya sudah bilang kalau saya sebaiknya memang pergi dari dia... Tapi entah... Sulit... Atau saya yang tidak mau mencoba? Entah....
Bulan November, tepatnya akhir November, untuk pertama kalinya saya traveling tanpa keluarga, ke Jogja. Agak telat memang baru memulai untuk traveling sendiri tanpa keluarga, tapi lebih baik telat kan daripada tidak memulai sama sekali? ;)
Untuk pertama kalinya saya naik kereta sendiri ke Jogja, walaupun pergi ke stasiun masih diantarkan ayah saya, tapi selebihnya saya sendiri. Di Jogja saya menginap dikost-an teman sma yang kebetulan sedang praktek kerja di salah satu hotel besar di Jogja. Selama di Jogja saya jalan-jalan di sekitaran Malioboro, seperti yang kebanyakan orang lakukan kalau mengunjungi Jogja. Saya juga ke Pantai Indrayanti, dan perjalanan ke pantai ini adalah perjalanan jarak jauh pertama saya dengan menggunakan sepeda motor. 2 jam. Naik motor.. Agak capek dan ngantuk, tapi semuanya terbayarkan waktu melihat keindahan pantainya yang waktu itu masih sepi, karena memang hari kerja sih... hehehee
Pada bulan Desember, saya masuk ke rumah sakit untuk ke-6 kalinya sepanjang saya hidup. Tidak bisa dibilang sering, tapi tidak bisa dibilang bagus juga sih.. Sakitnya tidak berhubungan dengan sakit waktu bulan Mei kemarin, waktu bulan Mei itu penyakit saya seputar rahim dan peranakan, kalau ini masuk rumah sakit karena batuk-batuk parah.. Jauh memang tidak ada hubungannya.
Liburan kemarin, bulan Februari dan Maret awal, saya berkesempatan mengunjungi pulau Sulawesi untuk pertama kalinya. Pertama kali saya ke Manado pada bulan Februari. Manado menurut saya kota yang bagus, banyak pemandangan yqng bisa dilihat di kota ini, atau itu karena faktor kamar hotel saya? Entah, tapi menurut saya bagus.. Apalagi perjalanan menuju Bunaken. Dari speedboat saya bisa melihat bawah laut Bunaken yang saya belum pernah lihat dimanapun.. Tapi agak rugi juga karena ke Bunaken saya tidak bawa pakaian sehingga tidak bisa snorkeling. Lalu awal Maret, kunjungan kedua saya ke pulau Sulawesi adalah ke kota Kendari. Di Kota ini, jujur, tidak terlalu banyak yang bisa dilihat. Kotanya sedikit panas, tapi lebih panas di Jakarta. Di kota ini masih banyak saudara-saudara ayah saya yang tinggal dan kami sekeluarga mengunjungi mereka.. Yaah begitulah kurang lebih..
Selebihnya, tidak ada yang istimewa dari hari-hari yang saya lewati. Setiap hari pasti ada naik turunnya seperti hari-hari orang kebanyakan. Ya kena macet di jalan, ya bertengkar dengan orang, dan sebagainya dan sebagainya..
Dan hari ini, saya resmi menyandang usia 'legal' 21 tahun...
Entah kejutan-kejutan apalagi yang akan Tuhan berikan untuk kemudian saya ceritakan tahun depan. Apapun itu, saya yakin kalau pemberian Tuhan itu adalah yang terbaik, meskipun tidak semuanya dapat diterima nalar saya yang masih banyak kekurangan ini.
Harapan saya di usia 21 tahun ini adalah diberikan kelancaran dalam kuliah, karena jujur, saya termasuk mahasiswa agak pemalas :(
Harapan selanjutnya, semoga saya bisa memberi manfaat bagi keluarga saya, khususnya orang tua saya. Lalu.. Entah... Yang jelas semoga Tuhan berbaik hati untuk memberikan berkahnya untuk saya, walupun saya masih banyak sekali kekurangan dalam hal ibadah dan lainnya.
Selebihnya, biar Tuhan yang menentukan kejutan apa yang pantas saya terima di usia ke-21 tahun ini.
Oiya, ada yang kelupaan. Saya berulang tahun di hari yang sama dengan nenek saya dari pihak mama, semoga beliau diberikan umur panjang juga oleh Tuhan. Ameen :)
Karena share hari ulang tahun dengan nenek, jadi saya harus ke rumahnya hari ini, dan sekarang sudah jam setengah tiga pagi. Bye!
:)
*ps : kalau ada temen kuliah atau keluarga yang baca, please jangan diketawain ya, saya masih belajar menulis, pasti banyak kesalahan dalam pemilihan kata. Hehehee
Sudah agak tua memang, tapi masih menginginkan hidup dengan gaya seperti remaja? Apa masih pantas?
Selama 21 tahun ini terasa sekali saya belum bisa menjadi apa-apa untuk keluarga,corang tua saya khususnya.
Saya masih menjadi anak bungsu yang manja, selalu cari perhatian, dan selalu menuntut ini itu, dan kadang-kadang ngambek kalau yang diingini tidak bisa dipenuhi.
Kasihan orang tua saya...
Ingin sedikit me-review diri sendiri waktu umur 20 tahun kemarin..
Umur 20 tahun kemarin bagi saya adalah umur yang penuh dengan jatuh bangun.
Pada hari ulang tahun saya yang ke-20 tahun lalu, hari terakhir uts di kampus, saya diberi kejutan oleh teman-teman saya, walaupun gak seberapa, tapi saya bersyukur, karena itu tandanya mereka ingat dan masih sayang sama saya.
Selang seminggu kemudian, saya harus menghadapi kenyataan yang agak pahit karena tepat seminggu setelah ulang tahun ke-20 itu saya divonis mengidap (bukan menderita, karena saya tidak menderita sama sekali) penyakit yang sebenarnya umum, tapi cukup parah.. Awalnya memang agak kaget dan sedih mendengar kalau saya mengidap penyakit itu, karena konsekuensinya cukup berat, tapi saya berfikir, saya masih memiliki seseorang untuk menyemangati saya, setidaknya mengingatkan saya untuk minum obat, tapi ternyata saya salah....
Kurang dari seminggu dari kabar yang agak menyedihkan itu, saya harus menghadapi kenyataan lain tentang orang yang saya harapkan bisa menjadi andalan saya dan menyemangati saya.. Kenyataan ini jauh lebih pahit daripada mengetahui bahwa saya kena penyakit. Kabar ini lebih membuat saya ingin mati dan saya jadi jarang minum obat karenanya.. Saya tidak peduli lagi dengan penyakit saya dan malah berharap penyakit saya semakin parah....
Keadaan di sekitar saya terasa memburuk, jauh lebih buruk dari sebelum-sebelumnya. Saya yang pada dasarnya pemarah, menjadi semakin tempramental. Sering saya marah lalu tiba-tiba menyesal dan menangis sendiri di kamar. Menangis, mengutuk nasib saya yang sepertinya sangat buruk dan sempat mengutuk tuhan karena memberikan hidup yang begitu berat untuk perempuan yang baru memasukki usia 20 tahun seperti saya waktu itu.
Tapi pada saat itu juga saya sadar, kalau hidup tidak selalu berjalan dengan apa yang saya mau. Disitu juga saya sadar bahwa kita tidak boleh selalu mengandalkan orang lain untuk sesuatu yang juga baik untuk diri kita, untuk saya yaitu minum obat. Sejak saat itu saya jadi rajin minum obat tanpa perlu diingatkan orang lain. Karena minum obat itu adalah untuk kebaikancsaya sendiri, bukan orang lain :)
Pada bulan Oktober, lima bulan setelah ulang tahun saya yang ke-20, saya telah bertekad untuk meninggalkan orang yang dulu pernah menjadi harapan saya itu, sudah 2 minggu kami sama sekali tidak melakukan kontak, tapi kontaknya tidak ada yang saya hapus ataupun block. Lalu malam itu dia kembali mengontak saya, dan memelas... Saya tidak tega dan menyambut dia kembali dengantangan terbuka, padahal teman-teman saya sudah bilang kalau saya sebaiknya memang pergi dari dia... Tapi entah... Sulit... Atau saya yang tidak mau mencoba? Entah....
Bulan November, tepatnya akhir November, untuk pertama kalinya saya traveling tanpa keluarga, ke Jogja. Agak telat memang baru memulai untuk traveling sendiri tanpa keluarga, tapi lebih baik telat kan daripada tidak memulai sama sekali? ;)
Untuk pertama kalinya saya naik kereta sendiri ke Jogja, walaupun pergi ke stasiun masih diantarkan ayah saya, tapi selebihnya saya sendiri. Di Jogja saya menginap dikost-an teman sma yang kebetulan sedang praktek kerja di salah satu hotel besar di Jogja. Selama di Jogja saya jalan-jalan di sekitaran Malioboro, seperti yang kebanyakan orang lakukan kalau mengunjungi Jogja. Saya juga ke Pantai Indrayanti, dan perjalanan ke pantai ini adalah perjalanan jarak jauh pertama saya dengan menggunakan sepeda motor. 2 jam. Naik motor.. Agak capek dan ngantuk, tapi semuanya terbayarkan waktu melihat keindahan pantainya yang waktu itu masih sepi, karena memang hari kerja sih... hehehee
Pada bulan Desember, saya masuk ke rumah sakit untuk ke-6 kalinya sepanjang saya hidup. Tidak bisa dibilang sering, tapi tidak bisa dibilang bagus juga sih.. Sakitnya tidak berhubungan dengan sakit waktu bulan Mei kemarin, waktu bulan Mei itu penyakit saya seputar rahim dan peranakan, kalau ini masuk rumah sakit karena batuk-batuk parah.. Jauh memang tidak ada hubungannya.
Liburan kemarin, bulan Februari dan Maret awal, saya berkesempatan mengunjungi pulau Sulawesi untuk pertama kalinya. Pertama kali saya ke Manado pada bulan Februari. Manado menurut saya kota yang bagus, banyak pemandangan yqng bisa dilihat di kota ini, atau itu karena faktor kamar hotel saya? Entah, tapi menurut saya bagus.. Apalagi perjalanan menuju Bunaken. Dari speedboat saya bisa melihat bawah laut Bunaken yang saya belum pernah lihat dimanapun.. Tapi agak rugi juga karena ke Bunaken saya tidak bawa pakaian sehingga tidak bisa snorkeling. Lalu awal Maret, kunjungan kedua saya ke pulau Sulawesi adalah ke kota Kendari. Di Kota ini, jujur, tidak terlalu banyak yang bisa dilihat. Kotanya sedikit panas, tapi lebih panas di Jakarta. Di kota ini masih banyak saudara-saudara ayah saya yang tinggal dan kami sekeluarga mengunjungi mereka.. Yaah begitulah kurang lebih..
Selebihnya, tidak ada yang istimewa dari hari-hari yang saya lewati. Setiap hari pasti ada naik turunnya seperti hari-hari orang kebanyakan. Ya kena macet di jalan, ya bertengkar dengan orang, dan sebagainya dan sebagainya..
Dan hari ini, saya resmi menyandang usia 'legal' 21 tahun...
Entah kejutan-kejutan apalagi yang akan Tuhan berikan untuk kemudian saya ceritakan tahun depan. Apapun itu, saya yakin kalau pemberian Tuhan itu adalah yang terbaik, meskipun tidak semuanya dapat diterima nalar saya yang masih banyak kekurangan ini.
Harapan saya di usia 21 tahun ini adalah diberikan kelancaran dalam kuliah, karena jujur, saya termasuk mahasiswa agak pemalas :(
Harapan selanjutnya, semoga saya bisa memberi manfaat bagi keluarga saya, khususnya orang tua saya. Lalu.. Entah... Yang jelas semoga Tuhan berbaik hati untuk memberikan berkahnya untuk saya, walupun saya masih banyak sekali kekurangan dalam hal ibadah dan lainnya.
Selebihnya, biar Tuhan yang menentukan kejutan apa yang pantas saya terima di usia ke-21 tahun ini.
Oiya, ada yang kelupaan. Saya berulang tahun di hari yang sama dengan nenek saya dari pihak mama, semoga beliau diberikan umur panjang juga oleh Tuhan. Ameen :)
Karena share hari ulang tahun dengan nenek, jadi saya harus ke rumahnya hari ini, dan sekarang sudah jam setengah tiga pagi. Bye!
:)
*ps : kalau ada temen kuliah atau keluarga yang baca, please jangan diketawain ya, saya masih belajar menulis, pasti banyak kesalahan dalam pemilihan kata. Hehehee
Subscribe to:
Posts (Atom)