Okay, judul tulisan ini mungkin terlalu berat, dan akan banyak hal-hal di yang out of topic di tulisan-tulisan berikutnya. Jangan bilang kalau saya tidak kasih tau tentang ini, ya? :p
Iya.. Rasa.. Perasaan.. Apa definisinya? Saya sendiri belum tau pasti. Tapi menurut saya, Rasa, perasaan, atau apapun itu namanya, adalah sesuatu yang tidak bisa ditimbulkan dan dihilangkan dengan sengaja. Menurut saya, rasa dan perasaan itu akan datang dan pergi sesuka hatinya..
Seperti sekarang...
Iya, sekarang... Saya sedang ragu dengan perasaan saya sendiri. Perasaan sendiri. Ragu. Ada yang bisa menjelaskan kenapa hal itu bisa terjadi?
Rasa yang saya maksud disini adalah rasa sayang.. Iya, seumuran saya ini memang sering bermasalah dengan yang satu ini. Saya juga nggak tau kenapa, ternyata saya termasuk pengikut aliran mainstream juga sepertinya. Hehehe..
Seperti umur saya, pemikiran saya tentang rasa ini juga masih muda ternyata. Saya terlalu naif menganggap bahwa rasa itu akan tetap ada dan bertahan sampai saya mati, tidak akan pudar sedikitpun walaupun saya mendapat banyak tamparan-tamparan keras tentang rasa itu. Ternyata saya salah...
Ternyata rasa itu bisa pergi juga...
Cepat atau lambat, rasa yang selalu ada namun tidak pernah dihargai pun akan lelah dan berkurang dengan sendirinya, tapi sampai kapan dia bisa bertahan, tergantung pada kekuatan dari rasa itu sendiri... Dan kebebalan orang yang memiliki rasa itu.. Hehehe
3 tahun. Iya, rasa yang saya punya ini hanya bisa bertahan selama 3 tahun, kurang lebih. Saya bodoh memang, pernah berfikiran bahwa rasa ini akan terus ada, padahal nyatanya sekarang saya sudah hampir tidak merasakan apa-apa.
Sulu saya mikir kalau rasa yang ada ini akan tetap bertahan walaupun terus menerus mendapat hal yang tidak mengenakkan. Selalu berfikir kalau saya ini perempuan yang luar biasa, masih bisa mempertahankan rasa selama ini walaupun banyak rintangannya. Ternyata saya BUKAN perempuan yang istimewa, saya sama aja dengan perempuan lair di luar sana yang juga bisa kehilangan rasa.. :)
Entah.. Mungkin kemarin-kemarin saya masih terlalu buta untuk menyadari semuanya..
Tuhan... Maafkan saya...
No comments:
Post a Comment